Aku tidak tahu
apakah ini karmaku atau memang sudah takdirku..
Aku tidak tahu
apakah aku harus marah atau hanya diam saja ketika takdir ini datang padaku.
Takdir ini seperti
mempermainkanku..
Mengajak aku untuk
selalu menata potongan-potongan kenangan yang bisa menggores dan melukaiku.
Mulai belajar
mengenal lawan jenis ternyata merupakan awal permasalahanku..
Mulanya 8 tahun
yang lalu, aku mulai belajar di tingkat SMA. Prestasiku sangat baik, karena
memang itu modal awalku melanjutkan pendidikanku. Ternyata semakin bertambah
usiaku semakin aku ingin tahu segala hal, termasuk rasanya mempunyai pacar.
Berawal dari perkenalanku dengan sosok yang berparas tidak terlalu menarik tetapi
sangat berwibawa dengan kedudukannya di OSIS saat itu. Jadian tanpa pertemuan,
mungkin itu kesalahanku. Aku tidak merasakan apa yang dikatakan orang, seperti
kalau cinta itu akan deg-degan kalau bertemu seperti ada setruman alamiah yang
muncul dari dalam diri kita. Karena hal inilah aku menjadi seorang penghianat,
aku berhubungan dengan orang lain yang tidak lain adalah teman semasa SMPku
dulu.
Teman SMPku kini
adalah pacarku. Sangat senang bisa mengenalnya karena aku merasa sangat
disayangi walaupun aku sendiri blum merasakan rasanya cinta yang banyak
diceritakan orang. Sayangnya, dia membuat aku menjadi orang lain. Mulai berkata
bohong kepada orang tua karena kalau tidak bertemu anak ini akan mengeluarkan
sifat jeleknya (aku sering bilang dia ini psikopat hehhee..). sejak kenal
dengan dia juga prestasiku melorot. Ranking 3 besarku sudah tidak pernah lagi
aku dapatkan. Tidak bisa menyalahkan dia, karena ini murni kesalahanku kenapa
aku tidak bisa menyeimbangkan IQ dengan EQ ku. Berjalan lama dengan segala
macam tindakan yang seharusnya tidak aku lakukan, dia semakin membuatku menjadi
sosok yang negatif. Hingga akhirnya aku akan masuk ke universitas untuk
melanjutkan studiku. Kami akhirnya memutuskan untuk menyudahi hubungan ini.
Sayangnya, Cuma status yang hilang tapi hubungan diantara kami tetap berjalan
layaknya hubungan di luar teman biasa.
Mempunyai seorang
sahabat yang bisa mengerti aku, dan aku bangga juga bisa memunculkan sosok dia
yang lain ketika bersamaku,, dan kepada sahabatku yang ini ternyata hati ini
memilih. Diam-diam mengagumi karena sosok karismatiknya, manis parasnya, everything is perfect when I see him. Ya,,
aku tidak menemukan cacat dalam dirinya mungkin karena hati yang mengendalikan
otak untuk memberikan respon demikian. Cukup lama berjalan, persahabatan kami memang
terasa tidak wajar bagiku. Bersamanya banyak rasa sakit yang aku rasakan tapi
memang ini yang bisa membuatku merasakan hal lain yang belum pernah aku
rasakan. Aaah mungkin di cut saja
bagian ini karena memang aku tidak menginginkan membahas lebih mendetail
tentang masaku pada saat itu.
And
now, aku
menyadari tidak ada kata dipermainkan oleh takdir jika kita sadar ternyata
Allah memberikan 2 jalan untuk kita memilih. Yang pertama, membiarkannya
sehingga takdir akan mempermainkan kita atau yang kedua berusaha memperbaiki
sehingga takdir berpihak kepada kita. Wallahualam
bi sowab...
And
thankfull ya Allah, ya Rab, ya Illahi... I found my way Subhanallah .... no
other words besides Alhamdullilahi Robbil ‘alamin...
Insya
Allah, I hope you’re the answer to my prayers.. still istiqomah and the moment
when I see you to be my husband will be the best moment in my life. Amiin....
With
love Faiz Al-Husaini a.k.a Faizal Husen
2 comments:
i love you cety, you are most beatiful grace in my life.
Post a Comment